Senin, 27 April 2015

Pengobatan Tradisional Hipertensi Dengan Belimbing Wuluh

Pengobatan Tradisional Hipertensi Dengan Belimbing Wuluh

Pengobatan Tradisional Hipertensi Dengan Belimbing Wuluh,- Tekanan darah tinggi atau disebut juga hipertensi  merupakan penyakit yang cukup berbahaya dan merupakan  salah satu faktor utama dari penyait stroke, jantung dan ginjal dan lebih parahnya dapat mengakibatkan kematian. Penyakit hipertensi juga sering disebut sebagai silent killer  dan pada umumnya penderita tidak mengetahui dirinya  mengalami hipertensi sebelum memeriksakan tekanan darahnya.

Penyakit hipertensi merupakan suatu kondisi dimana  tekanan darah mengalami kenaikan hingga mencapai tingkat  diatas normal. Penyakit darah tinggi dapat disebabkan oleh  beberapa faktor yang berhubungan dengan gaya hidup,  seperti diet yang buruk, merokok, kurangnya aktifitas fisik  dan stress.

Terdapat banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengobati  hipertensi, seperti salah satunya dengan menggunakan  belimbing wuluh. Seperti yang kita ketahui, belimbing wuluh  biasa digunakan sebagai pelengkap pada berbagai macam  masakan untuk menggantikan cuka, jeruk nipis, karena mempunyai rasa kecut dan masam. Buah belimbing wuluh ini  memiliki bentuk yang khas yaitu berbentuk bulat panjang.  Dibalik keunikannya, belimbing wuluh ini memiliki berbagai  macam khasiat yang baik bagi tubuh, diantaranya untuk  mengatasi tekanan darah tinggi, jerawat, batuk, diabetes,  rematik, gondongan, sariawan, sakit gigi, gusi berdarah,  hingga sebagai antibakteri. Dalam beberapa catatan medis  didalam belimbing wuluh mengandung senyawa kimia  seperti saponin, tanin, glukosid, kalsium oksalat dan sulfur. Rasa asam yang ditimbulkan pada buah ini berasal dari asam  format, peroksida dan kalsium sitrat.

Untuk mengatasi penyakit hipertensi, penderita dapat  mengonsumsi air perasan belimbing wuluh secara rutin.  Caranya ambil beberapa buah belimbing wuluh, kemudian  tumbuk atau parut dan peras airnya. Anda dapat  mengonsumsi air perasan belimbing wuluh tersebut 2  hingga 3 kali sehari.

Selain menggunakan air perasannya, cara lain yang dapat  dilakukan untuk mengolah belimbing wuluh yaitu dengan menggunakan air hasil rebusan dari belimbing wuluh tersebut. Caranya ambil 3 buah belimbing wuluh dan cuci hingga bersih.  Potong kecil-kecil kemudian rebus dengan menggunakan 3  gelas air. Biarkan hingga tersisa satu gelas air. Diamkan  hingga dingin, saring air hasil rebusan tadi kemudian  ramuan tadi dapat diminum setelah makan pagi.

Pentin untuk diperhatikan, Bagi penderita hipertensi yang  didalam urinnya mengandung kristal oksalat disarankan  tidak menggunakan ramuan ini, karena bahan tersebut mengandung asam oksalat. Dan bagi penderita hipertensi  dengan gangguan pada lambung seperti magg juga tidak disarankan menggunakan ramuan ini karena rasanya yang asam dikhawatirkan dapat meningkatkan asam lambung.  Anda dapat mengganti belimbing wuluh dengan belimbing manis.

Selain itu, untuk mengatasi hipertensi belimbing wuluh juga  dapat dikombinasikan dengan seledri. Berikut cara  membuatnya :
  • Bahan
  1. Belimbing wuluh 100 gr
  2. Seledri batang besar 100 gr
  3. Air matang 1/2 gelas
  4. Es serut 1/2 gelas
  • Cara Pembuatan
  1. Campurkan semua bahan tersebut kemudian blender  campuran bahan tersebut
  2. Hidangkan dengan es
  3. Untuk menambah kenikmatannya, bisa ditambah dengan  madu

Itulah beberapa resep belimbing wuluh yang dapat  digunakan dalam mengatasi hipertensi. Semoga bermanfaat  dan dapat memberikan manfaat bagi Anda.
Selamat Mencoba.

Sumber: Pengobatan Tradisional Hipertensi Dengan Belimbing Wuluh

Jumat, 24 April 2015

Hipertensi Retinopati

Hipertensi Retinopati

Hipertensi Retinopati,- Retinopati merupakan suatu proses yang ersumber dari degenari atua kelainan lain dari retina yang secara umum disebabkan oleh gangguan pemcerian nutrisi atau vaskularisasi maupun oksidasi, pemberian oksigen dari darah kurang mencukupi untuk kebutuhan jaringan. Akibat yang serius yaitu kerusakan retina, yang kadang-kadang menetap dan menyebabkan penurunan fungsi penglihatan bahkan kebutaan. Retinopati dapat terjadi karena hipertensi, arteriosklerosis, anemia, diabetes mellitus, dan leukimia. Hipertensi merupakan salah satu penyebab morbiditas dan moralitas paling sering diseluruh dunia. Kelainan pembuluh darah ini dapat berdampak secara langsung atau tidak langsung terhadap sistem organ tubuh.

Retinopati hipertensi merupakan suatu keadaan yang ditandai dengan kelainan pada vaskuler retina pada penderita dengan peningkatan tekanan darah. Kelainan pembuluh darha dapat berupa penyempoitan umum atau setempat, percabangan pembuluh darah yang tajam, fenomena crossing atau sklerose pembuluh darah. Kelainan pembuluh darah ini dapat menyebabkan kelainan pada retina yaitu retinopati hipertensi. Sejak tahun 1990 beberapa penelitian epidemiologi telah dilakukan pada sekelompok populasi penduduk yang menunjukkan gejala retinopati hipertensi dan didapatkan bahwa kelainan ini banyak ditemukan pada usia 40 tahun ke atas.

Klasifikasi Retinopati Hipertensi

Menurut Scheie, klasifikasi retinopati hipertensi adalah sebagai berikut :
  • Stadium I : Terdapat penciutan pada pembuluh darah kecil
  • Stadium 2 : Penciutan pembuluh darah arteri menyeluruh, dengan penciutan setempat sampai seperti benang, pembuluh darah arteri tegang, membentuk cabang keras.
  • Stadium 3 : Lanjutan dari stadium 2, dengan eksudat cotton, dengan perdarahan yang terjadi akibat dastole diatas 120 mmHg, kadang-kadang terdapat keluhan berkurangnya penglihatan.
  • Stadium 4 : Seperti stadium 3 dengan edema pupil dengan eksudat star figure, disertai keluhan penglihatan menurun dengan tekanan diastole kira-kira 150 mmHg.

Penyebab utama dari retinopati hipertensi adalah tekanan darah tinggi. Ketika tekanan darah menjadi tinggi, retina menjadi rusak. Bahkan hipertensi ringan bisa erusak pembuluh darah retina jika segera diobati dalam setahun. Hipertensi dapat merusak pembuluh darah kecil pada retina, menyebabkan dinding mereka menebal dan dengan demukian mempersempit pembuluh darah terbuka dan mengurangi suplai darah menuju retina. potongan kecil pada retina bisa menjadi rusak karena suplai darah tidak tercukupi. Sebagaimana perkembangan retino hipertensi, darah bisa bocor kedalam retina. Perubahan ini menyebabkan kehilangan penglihatan secara bertahap, terutama jika meeka mempengaruhi macula, bagian tengah retina.

Diagnosis retinopati hipertensi ditegakkan berdasarkan anamesisi dan pemeriksaan fisis.Selain itu, pemeriksaan penunjang seperti funduskopi, pemeriksaan visus, pemeriksaan tonometri terutama pada penderita lanjut usia dan pemeriksaan USG B-Scan untuk melihat kondisi dibelakang lensa diperlukan untuk membantu menegakkan diagnosis pasti.

Penderita dengan hipertensi biasanya akan mengeluhkan sakit kepala dan nyeri pada mata. Penurunan penglihatan atau penglihatan kabur hanya terjadi pada stadium III atau stadium IV perubahan vaskularisasi akibat hipertensi.

Pada tahap yang masih ringan, hipertensi akan meningkatkan refleks cahaya  arterioler sehingga timbul gambaran silver wire atau copper wire. Namun dalam kondisi yang lebih berat, dapat timbul komplikasi seperti oklusi cabang vena retina (BRVO) atau oklusi arteri retina sentralis (CRAO).

Mengobati faktor primer sangat penting jika ditemukan perubahan pada fundus akibat retinopati arterial. Tekanan darah harus diturunkan dibawah 140/90 mmHg. Beberapa studi eksperimental dan percobaan klinik menunjukkan bahwa gejala retinopati hipertensi dapat berkurang dengan mengontrol kadar tekanan darah. Perubahan pola dan gaya hidup juga harus dilakukan. Penderita disarankan untuk menurunkan berat badan jika sudah melewati batas rata-rata berat badan ideal. Kurangi mengonsumsi makanan dengan kadar lemak jenuh sementara intake lemak tak jenuh dapat menurunkan tekanna darah. Batasi konsumsi alkohol dan garam, selain itu juga penderita harus melakukan olahraga secara teratur.

Sumber: Hipertensi Retinopati

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Facebook Themes